September 18, 2009

Gambar Setengah Matahari


Mungkin ini bukan gambar matahari pertama yang aku buat, tetapi dengan melihat gambar ini untuk pertama kalinya aku merasa bahwa selalu ada sudut pandang yang berbeda dari setiap hal yang terjadi.


Seperti gambar setengah matahari, aku menggambar setengah matahari itu di sisi bawah kertasku, seolah-olah matahari itu akan terbenam. Ketika aku putar 180 derajat kertasku, gambar setengah matahari itu menjadi berada di sisi atas kertasku. Seolah-olah dia baru akan terbit.


Gambar setengah matahari ini aku buat untuk mengekspresikan apa yang aku rasakan saat ini, ketika aku melakukan sebuah kesalahan besar dalam hidupku, ketika aku membuat diriku ingin tenggelam, ketika aku membuat aku tidak percaya lagi pada aku, ketika aku membuat aku hanya ingin dan bisa membagi aku untuk aku, karna hanya aku yang mengerti aku, karna hanya aku tempat aku berpulang.


Aku menjadi terlalu egois sepertinya. Egois memang hal yang tergambar jelas. Tapi aku melakukan itu bukan untuk aku, tapi untuk kamu dan untuk dia. Meskipun aku terlihat hanya seperti memikirkan bagaimana aku merasa nyaman.


Seperti gambar setengah matahari, matahari itu akan terbenam. Untuk siapa matahari terbenam? Ada banyak orang diluar sana yang masih membutuhkan dan ingin melihat sinar matahari, karena ketika matahari terbenam mereka tahu itu pertanda bahwa mereka harus menyudahi kegiatan dan kembali ke rumah.


Apakah matahari egois? Apakah matahari hanya memikirkan dirinya? Apakah matahari hanya memikirkan kenyamanan dirinya untuk terus melakukan rutinitasnya tanpa memikirkan keinginan dan kebutuhan banyak orang diluar sana?


Matahari melakukan itu karena dia tahu, ada banyak orang di rumah yang menunggu kepulangan banyak orang lainnya yang sedang melakukan kegiatan diluar.

Matahari memang menyebalkan dia terbit dan sinarnya membangunkanmu yang masih ingin tertidur, dia terbenam ketika masih ada banyak hal yang tersisa untuk dikerjakan.

Matahari melakukan itu bukan untuk dirinya, tetapi matahari terlihat melakukan itu semua seolah-olah hanya untuk dirinya dan dia melakukan itu semaunya.


Mungkin kesalahanku memang akhir dari segalanya. Membuat aku harus terbenam sekarang. Agar kamu dan dia dapat kembali ke rumah untuk menemui orang-orang yang sedang menunggu Kamu dan Dia.


Pasti Aku akan kembali terbit memancarkan sinarku seperti rutinitasku biasanya, dan saat itu aku akan bersinar untuk melihat kamu dan dia bersama orang-orang yang menunggu kamu dan dia.


Ini hal yang begitu sederhana seperti memutar kertas bergambar setengah matahari sebanyak 180derajat, dan aku akan menemukan caraku untuk membalikan gambar setengah matahariku untuk kamu dan dia, untuk aku memperbaiki kesalahanku pada kamu dan dia. Agar kamu dan dia memiliki bahagia.

11 September 2009

8:44 pm



No comments: